Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp. Pros. Adalah pembuatan restorasi pada gigi asli dan atau penggantian gigi hilang beserta jaringan lunak rongga mulut dan maksilofasial dengan bahan pengganti buatan, antara lain pembuatan gigi tiruan cekat dan lepasan, pembuatan veneer, perawatan gangguan sendi rahang, pemasangan implan gigi, dan sebagainya.

Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp. Perio. Adalah perawatan jaringan pendukung gigi, seperti perawatan gusi berdarah, gusi meradang, penurunan gusi, gigi-gigi yang goyang, menghilangkan karang gigi, bedah periodontal, perawatan gusi untuk warna yang lebih cerah dan pemasangan implant.

Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp. KG. Adalah perawatan dan pencegahan gigi berlubang, penambalan gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer, mahkota, pasak, onlay, inlay), perawatan gigi berlubang dalam yang sudah mencapai ke ruang saraf dan pembuluh darah gigi (perawatan saluran akar gigi), dentin hipersensitif, fraktur mahkota gigi, lesi karies radiasi, gigi avulsi, bedah endodontik, pemutihan gigi eksterna dan interna, Veneer dan sebagainya.

Dokter gigi spesialis bedah mulut maksilofasial yang mempunyai keahlian melakukan tindakan bedah rahang, pemasangan implan gigi, operasi gigi bungsu dengan berbagai faktor penyulit, operasi tumor dan keganasan pada kepala, leher dan rongga mulut, tindakan perawatan celah bibir dan langit-langit mulut, bedah koreksi asimetri wajah, bedah sendi rahang, dan sebagainya.

Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp. KGA. Adalah menangani seluruh masalah kesehatan gigi anak, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan gigi-gigi mereka, membantu mereka menghindari masalah kesehatan gigi di masa yang akan datang dengan pendekatan sesuai psikologis anak, sehingga anak tidak akan mengalami trauma untuk pergi ke dokter gigi. Perawatan semua kelainan dan penyakit pada gigi dan mulut anak secara komprehensif, baik anak yang normal mau pun anak yang berkebutuhan khusus.

Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp. Ort. Adalah mendiagnosa kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah (dentofasial), serta cara penanggulangannya melalui upaya preventif, interseptif dan kuratif baik secara bedah maupun non-bedah, guna mengembalikan fungsi sistem pengunyahan dan estetika yang optimal.